
Seperti kita ketahui, pada abad pertengahan, hidup para ahli dan cendikiawan muslim terkemuka seperti Ibu Sina atau yang dikenal dengan nama Avicena dengan bukunya yang terkenal berjudul Qanun Fi Attib (The Canon) yang disebut-sebut sebagai inspirator utama kebangkitan barat dalam ilmu kedokteran. Kemudian lahir sosok Sosiolog Politik Ibnu Khaldun, lalu muncul Al Biruni yang menemukan gaya gravitasi. Selain itu hadir juga Jabir Ibnu Hayyan sebagai penemu ilmu Kimia, Ibnu Majid sosok penemu kompas dan navigator. Kesemuanya merupakan ilmuwan muslim yang menjadi pelopor perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Munculnya para cendikiawan muslim ini memberikan bukti bahwa teknik pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang diberikan Allah SWT kepada manusia dijabarkan melalui jalan konseptualisasi, teorisasi, signifikasi dan teknologisasi terhadap ayat-ayat Allah baik ayat quraniyyah maupun kauniyyah. Hal ini menunjukkan sains teknologi Islam menganut mazhab manfaat teknologi untuk beribadah kepada Allah dalam rangka mendapatkan keridhaan Allah SWT.
Kehadiran buku berjudul Sains Teknologi Masyarakat dalam Tinjauan Keislaman yang ditulis Dr. Berry dan Dr. Afdal merupakan bukti nyata pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang diberikan Allah SWT kepada manusia melalui wahana konseptual dan teorisasi. Isi buku ini memberikan pemahaman kepada kita bagaimana hubungan interaksi antara sains, teknologi dan masyarakat dalam sudut pandang Islam. Pembaca diajak untuk memahami bagaimana sains dan teknologi berkembang dan dibentuk oleh masyarakat, dan bagaimana pula sains dan teknologi yang pada gilirannya mampu memengaruhi masyarakat.